Sabtu, 06 Juni 2009

Daughter to Father 3

Papi tega! Bener-benar tega! Masak aku dijodohin lagi!
Apa Papi gak kapok dgn perjodohan yg lalu? Sudah bikin geger seantero kota tetap aja kandas dan malunya naujubillah!!

Semenjak dengar kabar-kabari soal itu aku praktis gak bisa konsen kerja apapun selama 3 bulan ini. Pertama dengar dari istri Papi sih, aku kira baru rencana. Tapi rencana kan bisa batal dan SEMESTINYA Papi musyawarah dulu sama Mami , sama aku! Tapi seenaknya saja Papi langsung masti'in tanggal jadinya, tanpa dengar pendapat aku sama Mami. Aku jadi ragu Papi masih punya hati ato nggak!

Aku ngerti kalo Papi memandang remeh pendapat Mami. (sebagian besar penyebabnya pasti karna mami masih bergantung secara finansial ke Papi, ya kan?) Tapi ini menyangkut masa depan anak kalian berdua, apa salahnya dia juga dilibatkan? Respek dikit sama Mami kenapa sich? Dasar keras kepala!

Kalo di dunia ada kasus anak mati karna bapaknya, pastilah Papi termasuk di dalamnya. Kakakku. Anak laki-laki tertuamu sudah jadi korban. Wallahu alam sih, tapi tetap aja aku curiga dia mati karna keserakahan orang-orang yang mengincar harta dan perusahaan Papi. Dia mati memang sudah takdir, kami ikhlas. Tapi caranya itu lho! Sudah pasti ada yg mengirim black magic ke dia. Entah siapa saya tidak tahu dan tidak berani memastikan. benar-benar ngeri membayangkan kalo orangnya masih ada di dalam lingkup keluarga dan biasa kita tamui. Aku gak tahu kenapa Papi gak mengusut ini. Apa Papi takut kalo pelakunya ternyata orang yg Papi percayai? Dan Papi lebih milih tidak tahu apa-apa? Benar-benar bapak yg baik!!!

Aku waktu melihat jenazah Kakakku, sesaat terlintas rasa iri karna akhirnya dia bisa bebas darimu. Alangkah bahagianya dia sekarang , berada dekat dgn Allah Yang Maha Penyayang. Benar-benar dicintai dan diberi tempat yg bagus di akhirat sana. Memang sudah sepantasnya sih, mengingat seumur hidupnya dia lalui dgn mengabdi pada orangtua yg tidak tau menghargai anak yg berbakti sepertinya. Andai saja Papi-Mami tau berapa banyak airmata yg ditelannya demi kalian.

Dia tidak mau menunjukkan kesedihannya di depan orang lain bahkan ke keluarga dekat sekalipun. Dia tidak mau membuat orang beranggapan yg tidak-tidak tentang Papi-Mami.Dia selalu berusaha menunjukkan pada orang-orang kalau dia baik-baik saja, enjoy! Dia selalu membela kalian di depan orang lain dgn sikap dan perbuatannya. Dia menasihati Papi dan Mami bukan karena ingin ikut campur. Tapi karna hatinya sakit jika mendengar orang-orang membicarakan keburukan kalian. Aku pernah melihatnya menangisi kalian yg tidak juga mau berubah. Meski begitu dia selalu mewanti-wanti aku supaya tidak benci pada kalian. Karna anak yg benci pada orangtuanya tidak akan menjadi 'orang besar'.

Well...setelah kupikir-pikir aku tidak merasa perlu untuk jadi orang besar kok, jadi orang kaya saja sudah cukup!