Minggu, 28 Desember 2008

OMELANKU!

Entah sdh berapa lama tdk menulis ini, tapi aku benar2 rindu utk menulis. Sekali lagi satu kisah without ending, he he he…!

Waktu dgr lagu Moonlight shadow-nya Groove coverage, rasa2nya lagu ini, mengambil kata2ku.
“Will you come to talk to me this night, I stay I pray I’ll see you in heaven far away, I stay I pray I’ll see you in heaven one day !” .
Kata2 ini yg kdg terlintas namun tak bisa terucap dgn lantang setiap kali mengingat mendiang kakakku. Ya iyalah.., memangnya gampang masuk surga ?! pikirku setiap kali kata2 ini terlintas. Tapi sungguh, kalau ada pesan yg bisa dititip ke orang yg sdh almarhum mungkin hanya kata2 ini saja yg akan kusampaikan ke dia.

Saat ini lagu You’ll be in my heart-nya Phil Collins terdengar dari mp3 playerku. Membuatku teringat film animasi Tarzan dari Walt Disney yg kami nonton bersama. Sesudahnya ada lagu Shoulder to cry on by Tommy Page yg pernah kami nyanyikan saat karaoke. It’s hard to say goodbye by Celine Dion, Kenangan Terindah-nya Samson, Kangen-nya Dewa, Lemon Tree…. Lagu apalagi ya?

Kalo memutar ulang lagi rekaman karaoke waktu itu dan mendengar suara cemprengnya yg meneriakkan (bukan menyanyikan) lirik “…it’s hard to say goodbye…” benar2 seperti pertanda dan pesan terakhir darinya. Aku ngerti kalo sebenarnya dia tdk ingin meninggalkan kami adik2nya lebih dulu. Dia pernah mengatakan itu padaku saat aku lagi numpang di mobilnya.

Katanya :
“ Jangan membenci Papi dan mami apapun yg terjadi dan jgn peduli kata2 org tentang mereka. Tidak ada manusia yg akan sukses dan menjadi org besar jika membenci orgtuanya. Orang2 besar adalah mereka yg berbakti pd orangtua. Saya ngerti kalo kamu kecewa sama Papi-Mami. Karna aku juga sudah ngalamin apa yg kau alami sekarang, karna itu jgn ragu bercerita ke aku. Siapa lagi kalo bukan kita yg menjaga adik2. Kita berempat harus saling menjaga. Jgn terlalu berharap pd orangtua, mereka masing2 punya masalah sendiri. Seandainya bukan karena mengingat aku masih punya kalian ;adik2ku, sudah sejak dulu aku memutuskan untuk mandiri . Mudah saja bagiku utk pergi, tapi kalian sudah tentu masih harus bergantung pada Papi. Karna itu kuputuskan utk tetap bertahan di dekat papi setidaknya sampai kalian sdh menikah. Makanya, bantu aku menjaga adik-adik. .,”

Tapi sekarang hanya tinggal aku sendiri. Kadang ingin berteriak memakinya, andai dia bisa mendengarnya.
Bagaimana aku bisa menjaga mereka sendirian!
Papi dan Mami gak bakalan bisa diharap, tiap kali berhadapan dgn peraturan Papi yg mengekang dan permintaan2 ajaib Mami, membuat aku benar2 berpikir aku sdh gila kalo mau tetap menuruti pesan terakhir kakakku utk tidak membenci mereka.
Kenapa dia sampai harus berpesan begitu? Apa salahnya membenci mereka? Mereka Cuma mikirin diri sendiri. Kebutuhan dan keinginan aku dan adik2 kandungku ditulis di ‘daftar tunggu’ dlm prioritas mereka.

Well, orang tua yg sudah cerai dan masing2 kawin lagi, lalu punya anak baru,istri baru dan suami baru memang gak bisa diharap. Tapi itu adalah permintaan terakhir Kakak, aku harus bersabar setidaknya sampai aku mati. Di akhirat sana tdk mungkin aku msh punya waktu utk mengomel tentang ini lagi. Karna aku pasti bakalan sibuk memikirkan jawaban dari quis tanya jawab berhadiah surga ato neraka yg dibawakan oleh malaikat Munkar & Nakir di alam kubur kelak.

btw: omelan yg diatas sebenarnya udah old news. Kira2 setaun lalu deh, kalo gak salah ingat ^_^!

Perkenalkan!

Emma's Diary semata2 tempat gua bisa mendokumentasikan 'kata2 mutiara' yg cuman sesekali muncul dari kepalaku. Berhubung kalo ditulis di buku masih bisa ilang. Disimpan jadi data masih keapus. Lebih baik 'disetor' ke sini aja. Perkenalkan : Emma GP !